Kamis, 15 Januari 2015

CERITA PENDEK SAHABAT BAIKKU



SAHABAT BAIKKU

Aku memandangi kamar ini dengan kesekian kalinya. Yang tergambar dalam benakku sangatlah jelas dan tidak berubah. Aku mengingat kenagan-kenangan bersamanya, kenangan  yang tak akan pernah akan pernah aku lupakan begitu saja. Aku teringat bgaimana ia selalu ada di sampingku saat senang maupun susah, karena ia selalu mengerti bagaiman membuatku tersenyum, mengajarkan saya apa artinya hidup didunia ini.
Aku seperti dihantam sesuatu. Aku tahu, ini sangat menyakitkan, tetapi aku harus kuat sebagaimana ia berpesan. Ya! Aku tidak akan lagi bertemu dengannya, dihibur olehnya. Bayangan singkat dihidupku saat bersama dengannya kembali tergambar jelas,  seprti didepanku terdapat sebuah proyektor yang menampilkannya. Bayangan itu membawaku ke saat-saat dimana aku dan dia pertama kali berkenalan saat aku keliruh menaruh menaruh barang-barang sekolahku di dalam mejanya. Dia tertawa, aku pun ikut tertawa. Aku menanyakan namanya dan dia menanyakan namaku. 
Pada saat kenaikan kelas kami memasuki kelas yang sama. Kami semakin akrab dengan tepat duduk kami yang diatur berdekatan dan bukan dikatan berdekatan lagi tapi berdampingan. Baru aku tahu bahwa rumahku dan rumahnya berdekatan dan cuma berselang bebrapa gang saja, yang dimana dia juga merupakan keponakan aku sendiri. Ia pun tidak jarang dating kerumahku untuk mengerjakan tugas sekolah kami. Aku ingat sekali bagaimana saat itu, kami tidak mengerjakan tugas melainkan kami pergi bermain ke pantai, dan disana kami mengukir nama kami berdua pada pasir-pasir yang ada di pantai tersebut. Kami menulis nama kami dan menambahkan tulisan BEST FRIEND FOREFER “ dibawah nama kami berdua.
Perempuan itu bernama EVA FATRIANI dan di panggil Eva. Dia orang yang pengertian, baik hati dan suka menolong teman-temanya dalam mengerjakan tugas sekolah. Dia juga yang pintar didalam kelas kami dan sering menjadi juara kelas, ia tidak pernah mendapat peringkat 2 melainkan dia hanya mendpatkan peringkat pertama di dalam kelas kami dan juga ia pernah menjadi juara umum di jurusan Admnistrasi perkantoran.
Saa itu, ada seorang perempuan yang sedang aku suka. Berpacaran dengan orang lain, hatiku pun sakit dan hari-hari itu penuh dengan kegalauan yang aku rasa. Ia pun datang untuk menghiburku , merangkulku, dan melontarkan candaan-candaan yang membuatku tertawa dimana saat itu aku lagi galau berat. Dia bahkan tahu tipe-tipe perempuan yang aku suka walupun aku tidak meceritakan apapun kepadanya.
Dialah orang yang menjadi alasan menagapa aku dapat kuat hingga saat detik ini. Bayangan itu pun seakan-akan hilang dari pikiranku dan dengan segera berganti ke saat-saat dimana aku sangat panik karena aku melupakan tugas yang harus aku kumpulkan keesokan harinya. Akupun menelponya, dengan harapan ia dapat menolongku mengerjakan tugas tersebut dan dapat menenangkan hatiku. Ternyata, ia benar-benar menenagkanku dengan datang kerumahku dan membantuku mengerjakan tugas sekolah hingga selesai, padahal saat itu, hari sudah mulai gelap ia tetap menyelsaikan tugasku bersama-sama dan bahkan kami menyelsaikan tugas tersebut tepat pada pukul 10:00 pm.
Di sela-sela kami mengerjakan tugas sekolasku, ia juga sabar mendengarkan cerita-ceritaku yang begitu banyak dengan ocehan yang lucu dan aku pun tidak memberikannya kesempatan sedikit pun  kepadanya untuk melontarkan sebuah pertanyaan untuk berbicara. Aku kembali menyapukan pandanganku dan melihat satu paket bukumatematika dan satu paket buku bahasa inggris. Aku pun mengambilnya untuk meminjam buku tersebut untuk beberapa hari saja. Dan lagi-lagi bayangannya terbayang-bayang di pikiranku.
Saat itu, kami duduk di kelas 3 SMK yang dimana kami bersekolah di SMK Negeri 1 Brang Ene.  Dan akan menjalani masa-masa Ujian Nasional yang dimana akan menentukan hasil kerja keras kami dalam menuntut ilmu dan menerima materi belajar mengajar sewaktu kami masi bersekolah SMK selama 3 tahun. Dan pada saat itu pun kami merubah jadwal belajar kami dengan belajar 3 kali dalam sehari. Disitu pun kami dapat dapat berdua dapat belajar lebih serius dan saling menukar pendapat sambil mengasa sejauh mana otak kami berfikir dalam menjawab soal-soal tersebut.
Aku tidak habis pikir bahwa aku meminjam buku paket miliknya Eva, yang diman aku tidak tahu dimana tempat buku tersebut aku letakkan dan buku tersebut sudah tidak ada di tempatku sejak beberapa hari yang lalu. Begitulah pada akhirnya, karena aku telah menhilangkan bukunya Eva dan dia sedang mencari bukunya. Aku pun takut, Eva sangat marah kepadaku dan aku tahu, ia mungkin akan marah dan benci sekali dengan aku serta ia juga tidak akan mempercayai kaka-kataku lagi. Atau mungkin itu hanyalah pikiranku saja. Nyatanya, setelah kejadian itu ia tidak menyinggung kesalahanku. Ia malah menguatkanku karena ia tahu bahwa sebenarnya aku sangat ingin belajar dan tidak bermaksud untuk menghilangkan buku tersebut, ia juga tidak sama sekali untuk memarahiku. Aku sangat bahagia sudah mengenalnya sebagai teman baikku.
Hari demi hari kami lewati bersama tanpa ada masalah yang terjadi diantara aku dan dia, tibalah saat yang kami nanti-nantikan yaitu, kami akan menghadapi ujian nasional selama 3 hari. Di hari yang pertama aku ujian jantungku berdetak lebih kencang dan perasaanku mulai merasa gelisah pada saat itu, tapi Eva teman bikku memperkuatkan hatiku untuk selalu tenang dalam mengerjakan soal-soal ujian itu.
Tibalah dihari terakhir kami ujian Nasional yang dimana sebelum kami masuk ke dalam ruang ujian kami disuru untuk berfoto-foto dengan pengawas ujian dan bersama teman-teman sekelasku. Akupun merasa sangat sedih sekalih saat itu karena aku akan kehilangan teman-teman baikku yang aku cintai dan aku juga akan bertemu dengan mereka terkhir kali pada saat perpisahan atau pelepasan nanti.
Tetapi Setelah satu minggu selesai ujian aku tidak menduga, bahwa kata-kata yang dia janjikan kepadaku tidak akan pernah ditepatinya, itupun bukan kemauan tapi kedaan yang telah merubah semuanya. Dia pergi meninggalka aku karena ia harus melanjutkankan kuliahnya di Kota MALANG. Dia sebenarnya tidak mau berpisah dengan teman-temanya, tapi karena disitulah Universitas yang dianggap baik olehnya dan disitu juga terdapat jurusan yang sama dengan jurusan sewaktu dia masi bersekolah SMK. Dia juga berpesan bahwa dia akan baikk disana dan akan bertemu lagi pada waktunya.
Sejak kepergiannya, rumah saya terasa sepi tanpa dia dan tidak ada suasana yang menyenangka disbandingkan pada saat bersama dia. Kami juga ruti berkomunikasi lewat handphone, facebook, dan kami sering juga bertukar Email, sekedar menanyakan kabar dan hingga menceritakan berbagai macam cerita. Saat itu saya merasa senang dan bangga karena dia sudah mempunyai jati dirinya itu dan hingga aku menyadari bahwa waktu itu sangatlah berharga sekali. Akupun tidak mau menyakan kepda dia kapan dia akan kembali lagi karena hal itu akan memperburuk keadaannya disana.
Hari demi hari, minggu demi minggu terlewati,tibalah saat yang kami tunggu-tunggu yaitu hari pengumuman hasil ujian akhir yang akan menentukan hasil belajar kami selam 3 tahun di sekolah SMK Brang Ene.
Pada saat acara perpisahan aku dan teman-teman menghadiri acara perpisahan tersebut, tapi aku sangat sedih sekali saat itu karena teman baikku Eva tidak dapat menghadiri acara perpisahan itu, karena ia harus menyelsaikan tugas kuliahnya dan pada saat pengumuman hasil ujian, Eva mendapatkan juara umum dan juaran 1 di kejuruannya. Akupun sangat senang karena Alumni dari SMKN Brang Ene lulus 100% . Setelah perpisahan, akupun jarang bertemu dengan teman-temanku dan saya juga masi saling berkomunikasi dengan teman baikku Eva Fatriani unutuk menanyakan kabarnya dan hingga sekarang ia belum kembali dari Kota MALANG.

1 komentar:

  1. Ya Allah , masyaALLAH gel. Aku Terharu. sedih jadinya . Terimakasih sudah menganggap aku sahabai terbaikmu . Semoga Allah memberkahimu. Ayo sama-sama Belajar, kita sukses sama-sama. Sukses Dunia dan Akhirat, karena percuma terkenal didunia tapi asing di penduduk langit. Ayo kita perbaiki kondisi desa kita tercinta. Doakan saya supaya saya bisa Nyaleg jadi dewan 5 tahun yg akan datang , untuk bisa membangun desa kita. Aamiin

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

About Me

About Me